it's me

it's me

Senin, 12 November 2007

Perkembangan Indonesia

Bank Dunia Puji Perkembangan Indonesia

Ternyata Indonesia kita cukup mengalami perkembangan misalnya BD.Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Andrew Steer mengatakan, paparan yang mereka sampaikan di istana negara, Selasa (27/2) malam, mengemukakan soal perkembangan Indonesia selama 5 tahun terakhir. “Jadi bukan hal yang sudah baik. Saya pikir kita setuju banyak hal yang harus diubah,” kata dia.

Paparan itu disampaikan perwakilan Bank Dunia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Jusuf Kalla berikut menteri-menteri kabinet Indonesia Bersatu. Dalam paparan itu Steer memuji-muji Indonesia. Misalnya, Indonesia dikatakan telah menjadi negara yang mengalokasikan dana pendidikan terbesar yaitu Rp 2,7 miliar, krisis utang telah berlalu seiring keputusan pemerintah melepaskan diri dari CGI (Consultative Group on Indonesia), atau tentang nilai rupiah yang telah menguat. “Dulu Indonesia adalah negara beresiko tinggi. Sekarang menjadi negara aman untuk berinvestasi,”ujar dia.

Steer juga menyatakan, kualitas pelayanan publik telah mengalami perbaikan tajam selama 2 tahun terakhir. Dari 32 ribu responden, ujar dia, yang menyatakan terjadi peningkatan kualitas kesehatan 70,4%, peningkatan pendidikan 77% responde, kualitas administrasi 55% responden, pelayanan polisi 44,9% responden. “Aparatur pemerintah daerah kini juga lebih sopan dan ramah,”ujar dia.

Semua pujian itu justru menjadi pertanyaan bagi wakil presiden Jusuf Kalla. Jika memang Indonesia benar-benar mengalami kemajuan, lalu apa yang salah dari kebijakan pemerintah selama ini.

Steer sendiri mengatakan, pemerintah perlu perubahan regulasi terutama regulasi ketenagakerjaan dan akses air bersih. Sebab 17 persen populasi di Indonesia masih memiliki keterbatasan pada akses air bersih. “Indonesia memiliki manajemen penyediaan air bersih yang sangat buruk,” kata dia.
Selain itu, 70 juta orang Indonesia tidak punya akses listrik. Penyebabnya karena listrik yang dialirkan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dikirim langsung ke setiap rumah tangga. Steer merekomendasikan agar PLN mengirim listrik dari pusat ke kecamatan atau kabupaten. “Dan aliran listrik tersebut dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah daerah ataupun koperasi.


TANTRAYANA
DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Rakyat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, sejak dahulu memeluk agama yang berbeda-beda. Tantrayana adalah suatu aliran atau sekte yang pada masa lampau pernah cukup banyak pemeluknya dan berkembang luas di Indonesia; bahkan raja Kertanegara dari kerajaan Singasari adalah seorang penganut yang taat dari agama Budha Tantra.

Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari di Jawa Timur adalah seorang raja yang sangat taat melaksanakan ajaran Tantrayana. Beliau hidup berpesta pora di dalam istana bersama-sama dengan mentri-mentri dan para ******* terkemuka. Bahkan ketika Singasari diserbu oleh pasukan kerajaan Kediri pun mereka sedang mengadakan pesta pora, tetapi upacara pesta pora, makan minum besar-besaran tersebut bukan sebagai pesta biasa, melainkan raja bersama para mentri dan ******* itu sedang melakukan upacara-upacara Tantrayana (Soekmono, 1959 : 60).

Untuk mengungkapkan perkembangan Tantrayana di Bali maka uraian tidak bisa lepas dari hubungan Bali dengan Jawa Timur, yang dimulai dengan perkimpoian raja Dharma Udayana Warmadewa di Bali dengan seorang putri raja Jawa Timur yang bernama Sri Gunapriyadharmapatni. Beliau adalah putri Makutawangsawardhana, sedangkan Makutawangsawardhana adalah cucu raja Sindok. Pada masa pemerintahan Raja Sindok di Jawa Timur Tantrayana telah berkembang. Pada waktu itu telah disusun kitab Sang Hyang Kamahayanikan yang menguraikan soal-soal ajaran dan ibadah agama Budha Tantra. Kemungkinan bahwa Sri Gunapriyadharmapatni atau Mahendradhatta pun telah terpengaruh oleh aliran itu di tempat asalnya di Jawa timur, sebab di Bali jaman pemerintahan raja Dharma Udayana Warmadewa dan Gunapriyadharmapatni merupakan jaman hidup suburnya perkembangan ilmu-ilmu gaib. Cerita Calon Arang yang sangat terkenal di Bali dihubungkan dengan kehidupan Mahendradhatta. Di dalam Lontar Calon arang ada diuraikan bagaimana memuja Hyang Bhairawi atau Dewi Durga untuk mendatangkan wabah penyakit di dalam negeri Kerajaan Airlangga. Calon arang dan muridnya menari-nari di atas mayat-mayat yang telah dihidupkan kembali untuk persembahan Dewi Durga sebagai korban agar semua kehendaknya bisa dikabulkan. Cara-cara seperti itu adalah hal yang biasa di dalam Tantrayana.

Permaisuri Mahendradhatta mangkat lebih dahulu dari raja Udayana dan didharmakan di Burwan, Kutri, Gianyar. Di tempat itu beliau diwujudkan dalam bentuk arca besar Durgamahisasuramardhini. Arca itu merupakan Bhatari Durga yang sedang membunuh asura (setan) yang berada pada badan seekor kerbau besar (Goris, 1048 : 6). Arca itu menguatkan dugaan orang bahwa Mahendradhatta sebagai penganut ajaran-ajaran ilmu gaib dan Dewi Durgalah yang menganugerahi kesaktian (Shastri, 1963 : 49). Kendatipun dalam cerita calon arang banyak keadaan yang bercampur baur dan keliru, tapi mungkin ada dasar-dasarnya yang benar bahwa Mahendradhatta dilukiskan sebagai Calon Arang (Goris, 1948 : 7). Dengan demikian maka kemungkinan pada sekitar abad X Tantrayana telah berkembang di Bali.

Kemudian pada sekitar abad XIII di Jawa Timur memerintah raja Kertanegara sebagai raja terakhir kerajaan Singasari. Raja ini terkenal dalam ilmu politik luar negerinya ingin meluaskan daerah kekuasaannya ke Barat sampai ke Bali. Menurut kitab Negarakertagama raja Kertagama pada tahun 1280 masehi membunuh orang jahat yang bernama Mahisa Rangkah dan selanjutnya dikatakan bahwa pada tahun 1284 beliau telah menyerang Bali dan rajanya ditawan (Krom, 1956 : 188). Hal itu tercantum dalam kitab Negarakertagama di katakana sebagai berikut :

Tahun saka : yama sunti hari baginda raja membrantas penjahat Mahisa Rangga, karena jahat tingkah lakunya dibenci seluruh negara. Tahun saka : badan-badan langit hari kirim utusan untuk menghancurkan Bali setelah kalah rajanya menghadap baginda sebagai orang tawanan (Prapanca, 1953 : 38).

Sayang sekali di dalam buku Negarakertagama itu tidak ada disebutkan nama raja Bali itu. Prasastinya hingga kini belum ditemukan di Bali, sehingga sulit bagi kita untuk mengetahui nama-nama raja di Bali pada waktu itu. Dr. R. Goris di dalam kitabnya Sejarah Bali Kuna (1948) menyebutkan bahwa ada dua buah prasasti yang berangka tahun caka 1218 dan caka 1222, yang tidak menyebutkan nama raja, tetapi banyak menyebutkan nama “Raja Patih” yakni Kebo Parud. Nama-nama dan pangkat mentri lainnya juga bercorak Jawa seperti mentri-mentri kerajaan Singasari.

Prasasti pertama yang dikeluarkan oleh Kebo Parud berangka tahun caka 1218 berisikan persoalan dan kebengisan. Patih di dalam prasasti itu dikenal sebagai “Mwang Ida Raja Patih I mekakasir Kebo Parud” (Goris, 1948 : 11). Berdasarkan nama patih itu dan isi prasasti ternyata patih itu seorang pegawai negara yang berasal dari Jawa Timur. Nama semacam itu di Kerajaan Singasari sering dipakai sebagai nama patih raja Kertanegara antara lain Patih Kebo Arema dan Raganatha, Patih Kebo Tengah atau Aragani. Kemungkinan Patih Kebo Parud bertugas sebagai seorang Gubernur atau semacam itu yang mewakili pemeritah Singasari di Bali. Prasasti lainnya dari Kebo Parud berangka tahun caka 1222 yang menguraikan tentang desa Sukawati yang terletak di perbatasan Min Balingkang. Dalam prasasti ini terdapat kata-kata ; Mpukwing, Dharma Anyar, Mpukwing istana raja, Mpukwing dewa istana. Agama yang dianut Patih Kebo Parud rupa-rupanya adalah Tantrayana. Dalam prasasti-prasastinya pun tidak terdapat sapatha yang ditujukan kepada Maha Rsi Agastya, sering terdapat dalam prasasti-prasasti yang ditemukan di Bali yang dikeluarkan lebih dahulu.

Pada sekitar abad ke XIII di kerajaan Singasari Jawa Timur memang sedang berkembang bahkan menjadi pusat alian Tantrayana dan sebagai pemimpinnya adalah raja Kertanegara sendiri yang memerintah tahun 1268 - 1292.

Dari jaman Kebo Parud di Bali, didaerah Pejeng didapatkan sebuah arca Bhaiwara. Arca itu tingginya 360 cm dengan bentuk badannya yang besar dan tegap, berdiri di atas mayat manusia. Bentuknya yang demikian menunjukkan dewa Siwa dalam keadaan marah (krodha). Arca di tempatkan pada satu bangunan yang disebut Pelinggih Bhatara Siwa Bhairawa. Bentuk arca itu serupa dengan arca Bhairawa di Singasari. Kemungkinan besar bahwa latihan-latihan Tantrayana dilakukan pula pada masa pemerintahan pegawai-pegawai kerajaan Singasari di Bali. Arca Bhairawa yang terdapat di daerah Pejeng itu disimpan di daerah Pura Kebo Edan. Sebutan Siwa Bhairawa oleh penduduk di sekitar pura itu menunjukkan bahwa arca itu adalah sebuah arca yang dibuat oleh para penganut Tantrayana untuk kepentingan upacara-upacara kepercayaan.

Selain arca Siwa Bhairawa tersebut di atas, di halaman pura Kebo Edan terdapat pula arca-arca raksasa. Satu arca itu ditempatkan pada satu bangunan kecil di muka sebelah kanan arca Siwa Bhairawa, sedangkan satu lagi ditempatkan pada satu bangunan di sebut Pelinggih Bhatara Kebo Edan. Kedua arca raksasa masing-masing tangannya membawa mangkok-mangkok darah yang dihiasi dengan hiasan-hiasan tengkorak. arca-arca itu dalam sikap berdiri, roman mukanya sangat mengerikan dengan mata melotot. Demikian pula seluruh kepala dan lehernya dihiasi dengan rangkaian tengkorak, sambil mengisap darah musuhnya dari mangkok darah yang dibawanya. Telinganya menggunakan anting-anting dengan hiasan tengkorak pula. Kedua arca itu mempunyai tinggi sama yaitu 130 cm.

Arca-arca tersebut di atas mengingatkan akan nama Chakrachakra yaitu sebuah arca Bhairawa di candi Singasari, Jawa Timur, yang tingginya 167 cm. Arca itu duduk di atas seekor ****** atau Srigala dalam keadaan telanjang bulat dengan hiasan-hiasan tengkorak dan kepala-kepala manusia pada seluruh badannya. Atribut pada tangan arca ialah sebuah pisau besar, trisula, gendang, dan mangkok tengkorak.

Arca serupa juga terdapat di Candi Biaro Bahal II, Padang Lawas, Batak dan Sumatra Tengah. Di tengah-tengah ruangan candi terdapat sebuah arca Heruka bersifat mengahncurkan. Wajahnya selalu membayangkan sifat merusak dan lebih hebat lagi terlihat pada saat dewa kejam itu sedang dalam puncak kemarahannya. Demikianlah pada jaman itu di candi Biaro Bahal itu telah diadakan upacara sukar ria yang melampui batas dan sangat menggemparkan dimana darah para korban di tumpahkan kedalam sungai. Dewa menari-nari di atas mayat manusia. Atribut arca Heruka ialah wajra atau kilap disertai petir pada tangan kanan, mangkuk tengkorak pada tangan kiri, tangkai katwanggu (Trisula dihiasi dengan tengkorak-tengkorak, kepala manusia dan sebagainya) menekan pada badannya. Tengkorak-tengkorak menghiasi kepala dan badannya. Keajaiban seperti itu dalam upacara-upacara Tantrayana adalah biasa dan merupakan keharusan disertai dengan tertawa yang hebat, hal itu dipahatkan dalam salah satu prasasti di Padang Lawas : ha - ha - ha - ha - ha - hum hu - hu - he - hai hohu- aha - ha - om ah hum. Demikianlah gelak tertawa yang terpahat pada sebuah prasasti.

Dengan demikian rupanya pembuatan arca-arca Siwa Bhairawa dengan sikpanya yang dahsyat dan garang serta menari-nari di atas mayat manusia. Juga arca-arca raksasa yang membawa mangkuk-mangkuk darah sambil menghisap darah dari dalam mangkuk-mangkuk darah serta kerbau gila di pura Kebo Edan, kemungkinan besar dibuat adalah dalam hubungan kepentingan melakukan upacara Tantrayana. Demikianlah pada sekitar abad XIII Tantrayana Siwa Tantra atau Siwa Bhairawa berkembang luas di Bali.

Jadi Tantrayana pernah berkembang luas di Indonesia khususnya di Bali dalam bentuknya Siwa Tantra atau lebih dikenal dengan Siwa Bhairawa. Perkembangannya telah mulai terlihat sejak pemeritahan raja Dharma Udayana Warmadewa yang didampingi permaisurinya Mahendradhatta pada lebih kurang abad X. Dalam hal ini Mahendradhatta sebagai Calon Arang atau Rangda ing girah bersama murid-muridnya sebagai penganut Tantrayana memuja Dewi Durga untuk mendapatkan ilmu gaib, kesaktian agar terkabul segala kehendaknya.

Pada sekitar abad ke XIII pada jaman Kebo Parud di Bali Tantrayana juga dilaksanakan dengan tekun oleh Kebo Parud dan pegawai-pegawai Singasari lainnya yang bertugas di Bali pada saat itu.

Selanjutnya sesudah abad ke XIV tidak terdapat bukti-bukti lagi mengenai perkembangan Tantrayana itu. Kemungkinan bahwa setelah mengalami perkembangan yang meluas baik di Jawa, Sumatra, maupun di Bali, maka Tantrayana setelah abad XIV mengalami kemunduran. Sebab-sebab kemundurannya itu mungkin pula disebabkan oleh kemajuan cara berpikir manusia sehingga orang-orang menyadari bahwa arca-arca yang demikian atau sama sekali tidak sesuai dengan kemajuan jaman selanjutnya. Banyak upacara-upacara Tantrayana itu yang sangat bertentangan dengan kesopanan, tata susila, kemanusiaan dan hal yang tidak pantas dilakukan oleh orang biasa.

Lebih-lebih lagi pada saat sekarang dalam hal ini Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, maka cara-cara 5 ma dan lainnya dari Tantrayana tidak sesuai dengan dasar negara Pancasila dan kepribadian bangsa Indonesia. Sudah sepantasnya Tantrayana pada akhirnya lenyap dari bumi Indonesia karena cara-cara pelaksanannya upacara Tantrayana itu terlalu bebas memberi kesempatan bagi setiap orang untuk memenuhi nafsu keduniawian dengan 5 ma-nya. Kemungkinan para penganut Tantrayana itu memang melaksanakan 5 ma itu dengan penuh kesadaran dan tujuan untuk menyatukan dirinya dengan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa), sehingga melakukan 5 ma itu bukanlah merupakan nafsu dan kenikmatan duniawi. Tetapi cara-cara itu sangatlah sukar bisa dilaksanakan bagi orang biasa.

Demikianlah akhirnya Tantrayana itu tidak ada lagi sisa pemeluknya khususnya baik di Bali maupun di Jawa dan Sumatra.

Namun dalam beberapa hal faham Tantra hingga kini masih terlihat pengaruhnya, di Bali baik di bidang kesusastraan maupun seni pengaruh Tantrayana masih terlihat. Cerita calon arang, cerita yang sangat terkenal dan masih tetap semangat digemari oleh masyarakat Bali. Cerita calon arang melukiskan pertentangan antara raja Airlangga dengan para pengikut ilmu gaib dari aliran Tantrayana. Cerita ini hingga sekarang masih dilakonkan dalam bentuk seni tari. Mungkin banyak yang sangat terkenal dan masih ada di Bali sekarang merupakan sisa-sisa pengaruh Tantrayana yang masih terlihat sampai sekarang ialah sengguhu di Bali mempergunakan atribut kalachakra : sangku putih, genderang tangan dan genta (atribut menari dari Siwa Bhairawa) tergantung di atas sebuah chakra dengan sebuah pegangan atau tangkai garuda.

Apabila kita perhatikan dan kita amati secara lebih mendalam lagi pada buku Panca Yadnya khususnya mengenai upacara Bhuta Yadnya. Bahwa Bhuta Yadnya yang tidak lain adalah korban kepada Bhutakala, adalah bersumber dari ajaran keagamaan Tantrayana. Tantrayana termasuk sekta atau saktiisme, karena yang dijadikan objek persembahannya adalah sakti. Sakti dilukiskan sebagai Dewi sumber kekuatan atau tenaga. Sakti adalah simbol dari bala atau kekuatan (Sakti is the symbol of Bala or strength) (Das Gupta, 1955 : 100). Dalam sisi lain sakti juga disamakan dengan energi atau kala (This sakti or energi is also regarded as “kala” or time) (Das Gupta, ibid).

Dengan demikian Saktiisme sama dengan kalaisme. sekte keagamaan kalaisme disebut juga Kalamuka atau kalikas dan disebut juga Kapalikas. Sekte ini sejenis dengan aliran bhairawa atau Tantrayana kiri. Pengikut dari sekte ini di India kebanyakan dari suku Dravida, penduduk asli India, dari pendekatan Antropologi budaya, kepercayaan sejenis ini disebut Dynamisme.

Oleh karena pengikut sekte ini kebanyakan penduduk asli India maka juga disebut Sudra Kapalikas. Pengikut ini tidak percaya kepada sistem kasta dan pengikut ini selalu melaksanakan Panca Ma sebagai bagian dari pelaksanaan ritual mereka. Panca Ma ( 5 ma) itu adalah : makan daging (mamsa), makan ikan (matsya), minum-minuman keras (mada), mudra (melakukan gerak tangan), mythuna (mengadakan hubungan cinta yang berlebih-lebihan). Ajaran ini hanya bersifat pemuasan nafsu dan dikucilkan dari Weda. Aliran ini memuja Dewi sebagai ibu, baik Bhairawi, Ibu Durga maupun Kali. Mereka adalah super matrial power.

Ibu Durga atau Bhairawi inilah yang melahirkan para bhuta-bhuti dengan kekayaan yoganya. Perihal penciptaan ini banyak diuraikan dalam berbagai lontar yang bersifat Tantrayana di Bali.

Tapi dalam Dharma Sastra, para bhutakala ini yang termasuk golongan Sadya adalah diciptakan oleh Brahman. Golongan Sadya itu terdiri dari makhluk astral yang tingkatannya lebih rendah dari Dewa-dewa, mereka mempunyai sifat bermacam-macam. Menurut Manawa Dharma Sastra III. 196, golongan Sadya ini terdiri dari berbagai jenis Daitya, Danawa, Raksasa, Yaksa, Randharwa, Naga, Suparna dan Kimnara.

Daitya, Danawa, Raksasa, Yaksa dan makhluk astral rendahan lainnya seperti peri, setan, jin dan lain-lain adalah tergolong bhuta-bhutani. Semua golongan ini termasuk tingkat sadya yang diciptakan oleh Brahman.

Bhuta-bhutani yang disebut-sebut dalam sastra mempunyai sifat krodha yang artinya marah. Kelompok ini sebagai makhluk astral sangatlah ditakuti, karena sifatnya menganggu.

Raksasa adalah sejenis bhuta pula, termasuk didalamnya adalah Yaksa, Naga, Yatudhana dan Pisaca, kelompok ini juga disebut Krodhawangsa. Kelompok ini biasanya diberi tugas sebagai pelindung atau penjaga pintu sorga atau neraka termasuk kawah. Ceritera tentang kelompok raksasa ini banyak kita jumpai dalam ceritera Mahabharata.

Yatudhana dan Panlastya adalah sejenis raksasa pula, karena kesaktiannya dapat memperlihatkan dirinya sesuai dengan kemauannya.

Paisaca adalah raksasa pula, tapi ukurannya lebih kecil dan sifatnya adalah mengganggu dan pemarah.

Asura adalah kelompok makhluk astral yang sifatnya bertentangan dengan dewa-dewa. Sifatnya sama pula dengan raksasa. Kelompok asura ini antara lain Danawa dan Aditya.

Setan adalah kelompok makhluk astral yang tingkatannya lebih rendah dari makhluk astra di atas. Mereka tergolong bhuta juga. Dalam Atharwa Weda dikenal nama-nama setan seperti setan golongan Sadhanwa, setan sebagai pisaci yang dinamakan magundi. Mereka adalah pengganggu keharmonisan atau ketentraman di dunia ini, oleh karena itu harus diusir dengan doa-doa yang berseranakan jimat (lihat Atharwa Weda, Sukta IX, hal. 51).

Dalam lontar Bhumi Kamulan menguraikan bahwa Siwa sebagai Tuhan, menurunkan Korsika, Gargha, Maitri dan Kurusya. Keempat putra ini disuruh menciptakan alam semesta, tapi tidak mau maka ia dikutukNya menjadi bhutakala, lalu diciptakanlah Pratanjala ia sanggup menciptakan dunia beserta isinya. Mula-mula tercipta para dewa-dewa, widyadhara-widyadhari, gandharwa, Kim nara semua ini makhluk halus yang bertabiat kasar seperti raksasa, danawa, pisaca, daitya, semuanya makhluk halus yang menyeramkan. Berikutnya sampailah diciptakan makhluk halus yang terendah yaitu jin, setan, bragala, memedi, tonye dan lain-lainnya berupa jenis bhuta yang memenuhi ruang dan waktu. Di lain pihak sang pencipta (Dewi Uma) tanpa disadari telah berubah wujud menjadi aheng, bertaring, berambut gimbal, tubuh dan mulutnya membesar. Demikianlah Uma telah berubah menjadi Durga. Melihat Uma menjadi Durga maka Pretanjalapun merubah dirinya kedalam wujud ganas, aheng (angker) yang disebut Mahakala. Semua makhluk halus, kasar, aheng dan angker ciptaanNya menjadi bawahannya. Mereka tinggal ditempat-tempat yang angker dan menyeramkan seperti pada jurang, pangkung, hutan, setra dan sebagainya. Para bhuta makhluk halus terendah menempati tempat-tempat yang kotor, aliran air, tempat sampah-sampah dan sebagainya.

Durga Mahakala dengan Vadvanya ini lalu menjadi ancaman terhadap dunia ini. Ia menimbulkan penyakit, membunuh makhluk seisi dunia ini maka sorgapun menjadi gentar. Oleh karena itu diperintahkan turun Dewa Brahma, Wisnu dan Iswara, untuk membersihkan alam ini, dan menyucikan kembali Dirga Mahakala agar kembali menjadi somya, lalu Brahma menjadi Rsi, Wisnu menjadi Bujangga Waisnawa dan Iswara menjadi Pedanda, ketiga ini di sebuat Trisadhaka.

Demikianlah uraian lontar Bumi Kamulan atau Bhumi Sivagama menguraikan sebagai berikut. Karena kesalahan Dewi Uma, maka Bhatara Guru mengutukNya, lalu ia turun ke dunia menjadi Durga dalam wujud lima durga, yaitu Sri Durga berkedudukan di Timur, Raji Durga berkedudukan di Utara, Suksmi Durga berkedudukan di Barat dan Dahri Durga berkedudukan di Selatan dan Dewi Durga berkedudukan di Tengah.

Sri Durga beryoga menciptakan Kalika-kaliki, Yaksa-yaksi, Bhuta Dengen. Rajiyoga beryoga mengadakan Jin, Setan, Bragala-bragali, Bebai dan segala jenis penyakit. Dhari Duga lalu mengadakan Sangbhuta Kapiragan, Suksmi Durga mengadakan Kamala-kamali, Kala Sweta dan lain-lain. Sedangkan Dewi Durga beryoga mengadakan Panca Bhuta, yaitu : Bhuta Janggitan, Bhuta Langkiir, Lembu Kere, Bhuta Iruna dan Bhuta Tiga Sakti. Melihat Uma menjadi Durga, maka Betara Guru pun mengutuk dirinya menjadi Kala Rudra. Karena sentuhan Kala Rudra ini pada diri Durga, maka terciptalah Bhuta Kala yang memenuhi ruang dan waktu. Kemudian dalam perkimpoian Kala Rudra dengan Durga lahirlah Bhatara Kala.

Dalam Lontar Pangiwa, Ratuning I Macaling di sebut-sebut adanya Sasuhunan ring tengahing samudra dengan pepatihnya I Ratu Gede mecaling. Bhatari ini juga dikenal dengan nama Ratu Kasuhun Kidul atau Nyi Roro Kidul kalau di Jawa. Di Bali Beliau inilah yang memegang kekuasaan atas makhluk halus yang menyeramkan itu, termasuk para bhutakala-bhutakali. Menjelang sasih ke enam beliau dengan Vadvanya pergi kedesa-desa yang dapat menimbulkan penyakit, baik bagi manusia maupun binatang, agar manusia, binatang dan alam lingkungannya tidak terganggu makhluk halus angker dan ciptaan Durga lainnya, maka diperlukan suatu usaha untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan dengan mempersembahkan caru atau menyadakan pecaruan.

Perlu digarisbawahi bahwa para praktisi Tantra menyatakan bahwa tujuan utama dari Tantra adalah sama seperti tujuan Weda yaitu mencapai Tuhan dan kebenaran, pengetahuan dan kebahagiaan yang merupakan atribut dari yang absolut. Menurut Kularnawa Tantra, Veda atau Sruti adalah apa yang diingatkan untuk jaman Tretayuga. Sedangkan Purana atu epos besar yang pernah ada adalah yang menjadi bahan perbandingan untuk lebih memahami ajaran Sruti dan Smrti tadi.

Akhirnya, dinyatkan bahwa Tantra adalah ajaran yang dikhususkan untuk jaman Kaliyuga. Mereka menyatakan bahwa tidak mungkin pada jaman Kaliyuga ini, untuk melakukan ritual yang sedemikian rumit dan berbagai tirakat yang terdapat di dalam Veda, akan tetapi alternatifnya adalah melatih Tantra yoga yang akan menuntun pada tujuan yang sama dan juga sekaligus memenuhi kebutuhan manusia (Tantra, hal. 183-184).

Tentang blog ?

yg q tw blog itu.......
adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para pembuatnya atau para Blogger. Blog yang pada mulanya merupakan “catatan perjalanan” seseorang di Internet, yaitu link ke website yang dikunjungi dan dianggap menarik, kemudian menjadi jauh lebih menarik daripada sebuah daftar link. Hal ini disebabkan karena para Blogger biasanya juga tidak lupa menyematkan komentar-komentar “cerdas” mereka, pendapat-pendapat pribadi dan bahkan mengekspresikan sarkasme mereka pada link yang mereka buat.

Dari komentar-komentar tadi biasanya Blog kemudian menjadi jendela yang memungkinkan kita “mengintip” isi kepala dan kehidupan sehari-hari dari penciptanya. Blog adalah cara mudah untuk mengenal kepribadian seseorang Blogger. Topik-topik apa yang dia sukai dan tidak dia sukai, apa yang dia pikirkan terhadap link-link yang dia pilih, apa tanggapannya pada suatu isu. Seluruhnya biasanya tergambar jelas dari Blog-nya. Karena itu Blog bersifat sangat personal. Roger Yim, seorang kolumnis San Francisco Gate pada artikelnya di Februari 2001, menuliskan bahwa sebuah Blog adalah persilangan antara diary seseorang dan daftar link di Internet. Sedang Scott Rosenberg dalam kolomnya di majalah online Salon pada May 1999 menyimpulkan bahwa Blog berada pada batasan website yang lebih bernyawa daripada sekedar kumpulan link tapi kurang instrospektif dari sekedar sebuah diary yang disimpan di internet.

Perkembangan lain dari Blog yaitu ketika kemudian Blog bahkan tidak lagi memuat link-link tapi hanya berupa tulisan tentang apa yang seorang Blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi Diary Online yang berada di Internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog dari Diary atau Jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa Blog dibuat untuk dibaca orang lain. Para Blogger dengan sengaja mendesain Blog-nya dan isinya untuk dinikmati orang lain.

Sejarah Blog
Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman What’s New pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Kalau kita masih ingat, Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Netscape. Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya Justin’s Home Page yang kemudian berubah menjadi Links from the Underground yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.

Hingga pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada diluar sana belumlah seberapa. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang pembuatan website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer yang kemudian pada waktu luangnya menciptakan Blog-Blog mereka sendiri.

Pada Agustus 1999 sebuah perusahaan Silicon Valley bernama Pyra Lab meluncurkan layanan Blogger.com yang memungkinkan siapapun dengan pengetahuan dasar tentang HTML dapat menciptakan Blog-nya sendiri secara online dan gratis. Walaupun sebelum itu (Juli 1999) layanan membuat Blog online dan gratis yaitu Pitas telah ada dan telah membuat Blogger bertambah hingga ratusan, tapi jumlah Blog tidak pernah bertambah banyak begitu rupa sehingga Blogger.com muncul di dunia per-blog-an. Blogger.com sendiri saat ini telah memiliki hingga 100.000 Blogger yang menggunakan layanan mereka dengan pertumbuhan jumlah sekitar 20% per bulan. Blogger.com dan Pitas tentu tidak sendirian, layanan pembuat blog online diberikan pula oleh Grouksoup, Edit this Page dan juga Velocinews.

Sejak saat itu Blog kian hari kian bertambah hingga makin sulit untuk mengikutinya. Eatonweb Portal adalah salah satu daftar Blog terlengkap yang kini ada diantara daftar Blog lainnya. Ribuan Blog kemudian bermunculan dan masing-masing memilih topik bahasannya sendiri, dimulai dari bagaimana menjadi orang tua yang baik, hobi menonton film, topik politik, kesehatan, sex, olahraga, buku komik dan macam-macam lagi. Bahkan Blogger ada Blog tentang barang-barang aneh yang dijual di situs lelang Ebay yang bernama Who Would By That?. Cameron Barret menulis pada Blog-nya essay berjudul Anatomy of a Weblog yang menerangkan tema dari Blog. “Blog seringkali sangat terfokus pada sebuah subjek unik yaitu sebuah topik dasar dan/atau sebuah konsep yang menyatukan tema-tema dalam Blog tersebut.” Secara sederhana topik sebuah Blog adalah daerah kekuasan si Blogger-nya tanpa ada editor atau boss yang ikut campur, tema segila apapun biasanya dapat kita temukan sejalan dengan makin bermunculannya Blog di Internet. Dan ya, ide itu telah terpikirkan, Blogger bahkan sekarang telah membuat Blog dari Blog, dan bahkan Blog dari Blog dari Blog.

Dari sedemikian banyak Blog yang ada, Blog-Blog yang menetapkan standar dari Blog dan terkenal sehingga memiliki penggemarnya sendiri diantaranya adalah Blog milik Jorn Barger, Robot Wisdom yang disebut-sebut merupakan Blog terbesar dan paling berguna dimana dia setiap harinya menyodorkan sekian banyak link yang dibentuk dari ketertarikannya pada seni dan teknologi. Camworld adalah Blog populer milik Cameron Barret seorang Desainer Interaktif dimana dia mengkatagorikan topik-topik Blog-nya pada katagori, Random Thoughts, Web Design dan New Media. Camworld dapat disebut sebagai Blog klasik dalam arti Blog tersebut mengandung dosis tepat dari karakter dan opini pribadi dicampur dengan keselektifan pemilihan link-nya.

Blog terkenal lainnya diantaranya, “Obscure Store”http://www.obscurestore.com/ milik Jim Romenesko yang menyediakan link bertemakan berita dan gosip serta hal-hal kecil yang sedikit mengarah pada underground movement, Lawrence Lee juga setiap hari mengupdate Blog-nya, Tomalak’s Realm dengan link-link pada berita tentang Web Design dan Net Business. Memepool dengan pilihan koleksi link-nya yang unik disertai analisis cerdas juga digemari sebagai Blog yang istimewa. Kottke.org merupakan Blog menarik milik Jason Kottke seorang Web Designer yang tinggal di San Francisco, di Blog-nya dia menulis bahwa Blog-nya tersebut adalah caranya mengisi waktu luang untuk menyusun kembali tulisan-tulisan, desain-desain dan critical skill-nya. Tak lupa juga Blog milik Dave Winer, Scripting News, salah satu Blog pertama yang banyak memberikan link tentang pemrograman.Q sebenarx gak tahu n gak mau tahu apa itu namax blog tapi karena ada tgs dari sklh yg mengharuskan setiap siswa x mempunyai blog, aq jd berusaha membuat blog. Ternyata g s'slit yg q dga. Cma x slt x 2 klw qta ngtur" bckground g2.

Blog i2 menyenangkan, karena aq dapat berkreasi di blog q. Dapat menaruh pa z yg mw q tlz/ q ltkan d blog q. Tp, blog i2 menjengkelkan , Karena klw slh sdkt z postingan x bs hlg (q dgr dr kk klz) bhkn shoutbox q prnh berubah warna(alhamdulillah skrg dah kmbli wrna x)
Tp, intinya aq lbh berpendapat klw blog i2 menyenangkan. karena aq jg byk dpt informasi"/ Artikel" yg menarik dari blog orang lain. selain i2, blog jg membantu qta untuk bs memiliki "url" tanpa hrs m'bwt Web.

Dan q penasaran, n q nyari di google

Apa ada para Blogger indonesia? Yap.. Website yang mendaftar para Blogger Indonesia yaitu Indo.Blogs. Kriteria satu-satunya agar Blog kamu terdaftar pada Indo.Blogs hanyalah berkebangsaan Indonesia, tanpa memandang secara geografis lokasi kamu berada.

Indo.Blogs mendaftar sekitar 40-an Blog yang ada, keseluruhan secara kasar ada sekitar 100-an Blogger Indonesia dengan personalitinya masing-masing. Kebanyakan mahasiswa atau berprofesi di bidang IT dan Web Desain. Ada yang keseluruhan memakai Bahasa Inggris sebagian lagi memakai Bahasa Indonesia dan sebagian lagi mencampur bahasa yang digunakan. Sayangnya banyak juga yang tidak terupdate setiap hari. Jarak antara satu update dengan yang lain bisa satu bulan lamanya dan kebanyakan lebih berupa jurnal pribadi daripada Blog yang banyak memuat link. Tapi kebanyakan memiliki desain Blog yang menarik dan sederhana, dan Blogger Indonesia tidak lupa mencantumkan sahabat-sahabat Blog mereka dengan rapih seperti yang biasa dilakukan oleh Blogger luar negri.

Lalu apakah ada Community Blog Indonesia? Yupe ada. Silahkan arahkah browser kita ke MSN.OR.ID. Para Blogger disini disebut “celetukers” karena sifatnya dimana masing-masing Blogger memang menyeletukan sesuatu yang kemudian mengisi website ini.

Saat ini ada 64 celetukers dengan masing-masing link ke Blog mereka. Website ini bermula dari mereka yg dulu sering chatting di server microsoft comic chat (irc.msn.com) dan setelah server tersebut kemudian ditutup, maka para penghuninya kemudian mendirikan website ini.

Lebih jauh lagi tentang Komunitas Blogger di Indonesia? Berarti kamu harus gabung sama mailing listnya. Bloggerians adalah mailing list diskusi terbuka untuk komunitas para Blogger Indonesia yang terbentuk sejak bulan Maret 2001 dan saat ini dianggotai oleh 45 anggota.

Mayoritas Blogger Indonesia masih berasal dari kalangan website desainer atau system administrator, atau mereka yang pekerjaannya memang membuat mereka akrab dengan dunia membuat website. Walau begitu, diskusi menarik sering pula terjadi disitu.

Kamis, 01 November 2007

aKu dAn TEKNOLOGI KU

Menurut q teknologi itu amatlah penting, karena dengan teknologi kita bisa mengetahui semua tentang dunia.Apalagi seperti sekarang ini yang teknologix udah canggih, tidak kayak dahulu y9 dimana orang bisa mengetahui Informasi itu melalui mulut ke mulut.Dengan teknologi seorang dapat mendengarkan video clip terbaru dari grup band kesayangannya melalui handset atau yang lebih signifikan lagi mungkin adalah video phone. Video phone mungkin masih terlalu jauh untuk dibahas, tetapi aplikasi sederhana yang berbasiskan video bisa menjadi suatu gaya hidup baru yang dapat ditularkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini selagi memenuhi beberapa aspek, yaitu mudah, murah, dan berbasiskan handset.dengan teknologi yang janggih manusia bisa menciptakkan sesuatu y9 sangat luar biasa, misalnya saja Hp.Bayangkan dengan hp yang diciptakan manusia itu sendiri kita bisa mendengarkan suara,bahkan bisa saling berkomunikasi. saran saya bagi kita semua generasi muda,jangan terlalu bangga dengan teknologi yang janggih dan merasa bahwa dengan tenknologi yang janggih ini kita tidak perlu berkreasi lagi, siapa tau lue bisa ciptakan sesuatu yang canggih lagi misallnya pesawat y9 bisa ngilang .